Apa itu Data Exif?
Setiap gambar atau foto yang dihasilkan dari sebuah kamera digital (termasuk kamera ponsel) akan berisi informasi-informasi yang dinamakan data exif/metadata. Metadata ini akan membantu fotografer maupun orang-orang yang nantinya akan menggunakan foto tersebut untuk mendapatkan informasi khusus berkaitan dengan kamera yang digunakan, judul foto, hak cipta, maupun kata kunci yang membantu mengidentifikasi mesin pencari misalnya yang ada di Internet.
Beberapa metadata bersifat dapat diubah, sedangkan beberapa metadata lainnya bersifat tidak dapat diubah kita akan coba buktikan, kemudian misalnya informasi yang berkaitan dengan tipe kamera yang digunakan untuk mengambil gambar, dan data pencahayaan. Metadata seperti nama fotografer, tanggal pengambilan gambar dapat diubah-ubah oleh siapapun. Dari kenyataan tersebut, informasi metadata dapat diperoleh secara otomatis dari perangkat kamera maupun ditambahkan oleh seorang editor. Metadata jenis yang pertama dinamakan intrinsik atau implicit metadata. Termasuk didalamnya adalah metadata tentang format file, resolusi, kedalaman bit, serta colourspace. Sebagian besar metadata jenis ini dihasilkan secaranatural dan oleh sebagian pihak dipercaya dapat digunakan untuk menentukan “keaslian” foto. Metadata jenis kedua dinamakan ekstrinsik atau eksplisit metadata. Karena sifatnya yang inilah maka metadata jenis kedua ini sering diabaikan untuk menentukan keaslian foto digital. Padahal dengan kemampuan untuk diubah-ubah dari luar, memungkinkan untuk melakukan pengecohan melalui metadata ini.
Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya metadata merupakan informasi yang cukup sensitif dan dalam beberapa kasus khusus cukup membantu pengungkapan jatidiri sebuah foto. Namun sensitifitas ini pula yang membuat “keaslian” sebuah foto menjadi cukup diragukan ketepatannya. Dalam kasus khusus misalnya penyebaran foto seronok melalui media bluetooth pada ponsel misalnya, dimana foto belum “singgah” ke PC atau laptop yang memungkinkan seseorang untuk membukanya, dan kemudian menyimpannya dalam format baru – meskipun tanpa re-touch -, penggunaan metadata hampir cukup dapat diandalkan namun tidak 100% - untuk menentukan apakah sebuah foto asli.
Namun ketika penyebaran dilakukan melalui Internet, dan medium PC to PC misalnya, maka banyak kemungkinan-kemungkinan baru yang muncul berkaitan dengan “keaslian foto tersebut” dengan atau tanpa re-touch -. Dan yang lebih meragukan lagi tentang penggunaan metadata tersebut adalah munculnya software-software editor seperti Opanda yang membuat akurasi metadata sebagai penentu keaslian foto semakin diragukan. Anda bisa membuat sebuah foto yang telah di re-touch sedemikian rupa menjadi seolah “fresh from the oven” alias baru saja diambil dengan menggunakan kamera tertentu dengan hanya mengubah metadatanya. Jadi intinya, metadata tetap merupakan informasi tambahan yang membantu menentukan “keaslian” sebuah foto digital.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar